Cerpen: Buah Dari Kesabaran (Bagian Kedua) Perlahan aku melihat papan informasi itu, dan ternyata itu adalah informasi mengenai peringkat siswa. Perlahan aku mencari namaku dan yeahh ternyata aku mendapatkan peringkat 1 pararel , dengan perasaan yang sangat bahagia perlahan aku menjauhkan tubuhku dari orang-orang yang sejak tadi berbisik

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Aku dari kecil mempunyai cita-cita mempunyai profesi mulia yakni "GURU".Saat aku duduk dibangku sekolah selalu mempunyai penilaiam seorang guru adalah sosok termulia di dunia. Menjadi tauladan bagiku berseragam rapi bertutur kata lembut,penuh kasih sayang terhadap semua orang Guru favoritku saat di bangku SD seorang ibu guru yang cantik ramah bernama" ibu ratih ".Hari berganti bulan berganti tahun diriku sudah lulus SMA saat menerima ijazah kelulusan SMA mama dan papa bertanya padaku"Kamu mau masuk kuliah ke mana?" Tanpa panjang lebar aku menjawab pertanyaan mama dan papa, "Aku mau masuk kuliah ke universitas pendidikan biar aku bisa menjadi GURU ma pa". Mama dan papaku bahagia dan bangga aku memilih universitas pendidikan. Mereka memelukku dengan erat penuh harapan diriku pasti menjadi bergegas menyuruhku memilih universitas pendidikan terbaik. Akhirnya aku mengikuti tes penerimaan mahasiswa baru di universitas pendidikan. Selang beberapa bulan pengumuman kelulusan penerimaan mahasiswa universitas pendidikan tertera namaku lulus dengan nilai berusaha belajar dengan serajin mungkin untuk mencapai nilai terbaik lulus dengan predikat sarjana 1 aku lewati dengan IPK terbaik di fakultas pendidikan nilai IPK terbaik, namaku terkenal difakultas dan kampungku. Malam berganti pagi yang indah cerah angin bertiup sejuk penuh sosok seorang lelaki dewasa berseragam rapih mengetuk pintu rumahku, "Tok, tok, tok," suara di balik pintu "Assalamualikum, selamat pagi" suara sang lelaki berseragam Tak lama kemudian mama membuka pintu, "Waalaikum salam, anda bapak kepalah sekolah di SD sebelah y pak"."Maaf ada perlu apa ya pak ?" tanya mamaku"Saya mau bertemu dengan putri ibu" Mama bergegas memanggilku untuk ke teras ngobrol dengan bapak kepalah terasa detik berganti menit ke jam aku ngobrol dengan bapak kepalah sekolah. Ternyata bapak kepalah sekolah menawarkan apakah aku bersedia menjadi guru di SD sebelah saat tidak ada jam kuliah karena mendengar diriku termasuk mahasiswi terbaik di kampus. Aku kaget terdiam bahagia bisa ngajar di tempat SD ku dulu dalam hati bergumam, "Aku masih semester satu tapi ada yang menawariku menjadi guru".Ini sebuah mimpi anak SD menjadi kenyataan, tanpa berfikir panjang tanpa bertanya lagi pada mama dan papa aku terima tawaran bapak kepsek SD sebelah fajar tersenyum indah pagi cerah menyapa dengan bahagia aku bergegas memakai baju rapi, berkerudung penuh hitam menandakan kedisiplinan, dan membawa tas mungil aku berkaca dalam hati bergumam "Aku bak seorang guru favoritku saat di bangku SD bu ratih" Aku berjalan menuju gerbang SD saat satpam membukakan gerbang tersenyum menyapaku "Enam setengah tahun yang lalu kamu seorang murid sekarang kamu seorang guru" sapaan satpam Dengan tersenyum aku menjawab, "Iya ya pak takdir manusia hanya tuhan yang tauh"Aku melangkakahkan kakiku ke sebuah ruangan yang berlabelkan kantor guru. Aku disambut seorang ibu guru yang cantik yakni guru favoritku ibu ratih penuh senyum kehangatan berganti bulan, bulan berganti tahun, tak terasa aku mengabdikan diri di SD ini sudah satu tahun aku mulai mengenal, paham mengerti lingkungan sekolah terutama karakter peserta didik dan tak ku sangkah tak ku duga kehidupan profesi muliah tak seindah sesuci yang aku nilai saat duduk di bangku sekolah. Ada satu dua guru yang berkarakter suka ngibah, fitnah, adu domba dan bahkan ada perselingkuhan di jam bel pulang berbunyi aku keluar kelas menuju ruangan UKS untuk mengambil obat sakit perut aku tak sengaja melihat pemandangan yang membuatku tak sadar ini mimpi atau nyata guru favoritku dibangku ratih bermesraan dengan pak guru yang bukan muhrimnya. Mereka sama-sama mempunyai keluarga tapi melakukan hal sekeji itu di tempat muliah berlabelkan guru. Dengen meneteskan air mata aku pelan-pelan berjalan mundur meninggalkan ruangan UKS aku bersedih penuh kekecewaan kenapa guru favoritku teladanku seperti itu. 1 2 3 4 Lihat Cerpen Selengkapnya

A Cerpen “ Pilot Bejo “ yang ditulis budi darma lebih cocok dikategorikan ke dalam sebuah anekdot karena penuh keluncuan dan sindiran yang ditampilkan melalui tokoh “Bejo” B. Budi darma dalam ceritanya menyajikan peristiwa-peristiwanya yang tidak menimbulkan kesan yang menarik kepada pembaca karena menceritakan kisah seorang pilot.

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Muridku, MalaikatkuOleh A. Deni Saputra Lampu malam masih temaram, jam dinding sudah menunjukkan pukul 11 malam. Suara jemari tangan masih terdengar memukul-mukul keyboard komputer. Di samping kiri komputer tampak buku-buku pelajaran menumpuk. Di samping kanan, terdapat botol minum yang terlihat hampir setengahnya lagi, ditemani secangkir capucino. Sambil komat-kamit seorang laki-laki menatap tulisan yang ada di layar komputer. Buku sesekali dipegang dan ditaruh kembali. "Sudah slide terakhir," minum pun sudah kosong. Capucino hanya meninggalkan aromanya di cangkir. Namun, mata lelaki itu masih semangat memandang layar komputer. Dia seorang guru di salah satu sekolah swasta terkemuka di perbatasan Jakarta-Bekasi. Usia masih muda, berkaca mata, dan penunggu malam. Namanya adalah Bara. Ia masih memiliki semangat yang mem-Bara."Akhirnya selesai juga," sambil menekankan jari telunjuk ke tombol membawamu ke alamnya Berimajinasi semaunyaBara mengakhiri pekerjaannya dengan menulis sebait puisi yang selalu dilakukannya setiap malam. Dan waktu pun sudah menunjukkan pukul 1 malam. Bara sudah mematikan komputernya untuk pergi ke alam imajinasinya. Mengistirahatkan fisik dan hatinya. Malam terus melaju dan meninggalkan kegelapan. 1 2 3 4 5 6 7 Lihat Cerpen Selengkapnya

3 Peserta didik berdiskusi dari hasil literasi tentang unsur-unsur pembangun teks cerpen yang disediakan oleh guru dengan judul “Pohon Keramat” 4. Guru memberi penguatan jawaban siswa dalam diskusi 5. Peserta didik mengamati beberapa unsur pembangun teks cerpen yang ditunjukkan oleh guru 6. Peserta didik mengidentifikasi unsur-unsur
Hai Sobat Guru Penyemangat, menurutmu, seberapa penting perilaku disiplin dalam kehidupan sehari-hari?Tentu saja sangat penting, ya, karena biasa perilaku disiplin bakal menjadi kebiasaan dan ciri khas seseorang selama cerita disiplin waktu di kelas maupun di rumah adalah hal yang sepele, tapi yakinlah bahwa perilaku kebaikan mengantarkan kebaikan sini telah menyiapkan contoh cerpen tentang pentingnya perilaku disiplin terutama membiasakannya sejak langsung disimak saja yaCerpen Disiplin Sejak DiniOleh Fahmi Nurdian SyahDi sebuah Desa dengan penghuni yang tidak banyak, karena mulai bergiliran manusia yang hengkang. Bukan karena Desa itu seram melainkan mendapatkan pekerjaan di luar sebuah rumah yang sedikit menjorok ke dalam dengan sinar yang agak redup. Dari arah luar terdengar suara gemuruh di dalam rumah tersebut. “Dimulai dari memasukkan buku-buku yang berukuran besar. Kemudian disusul dengan buku-buku yang berukuran lebih kecil. Setelah itu barulah kamu taruh kotak pensilmu di atasnya. Ingat, jangan sampai kamu salah dalam mengurutkannya. Karena jika kamu salah, maka akan membuat tasmu berantakan, dan tentu saja ketika kamu menggendong tasnya, punggungmu akan terasa tidak nyaman. Hal tersebut terjadi karena komposisi ruang di dalam tasmu tidak benar" ucap penjelasan berhenti sampai di situ, Ibu kembali menjelaskan tata cara menata sekaligus menyusun perlengkapan sekolah ke dalam tas dengan komposisi yang berbeda. “Dan jika terdapat jadwal olahraga, kamu harus membawa seragam olahraga, kamu harus pastikan bahwa seragammu itu terlipat dengan rapi terlebih dahulu. Baik sebelum kamu pakai ataupun sesudahnya. Dan berjanjilah kamu untuk selalu melakukan hal tersebut. Paham kan, Beny?” tanya Ibu mengakhiri Baca Cerpen Tentang Berkata BaikSementara aku tidak mengeluarkan sepatah kata dan hanya membalasnya dengan menganggukkan kepala. Malam itu merupakan malam persiapanku untuk masuk sekolah dasar, karena besoknya adalah hari pertamaku menginjakkan kaki di sekolah, duduk di bangku dan mendengarkan penjelasan sudah mengajariku bagaimana cara menata alat tulis atau perlengkapan sekolah ke dalam tas dengan rapi. Ia ingin aku bisa mandiri dan disiplin sejak dini. Semenjak awal masuk sekolah sampai sekarang, aku selalu menepati janji kepada Ibu. Semua alat tulis yang aku bawa tersusun rapi di dalam tas termasuk seragam Ibu memang benar-benar mengeceknya setiap hari. Baik sepulang sekolah maupun saat setelah belajar di malam saja aku salah dalam menatanya, maka Ibu langsung menyuruhku untuk suatu hari, saat masih duduk di kelas 3, bekal air minumku habis pada jam terakhir pelajaran. Aku yang sudah merasa sedikit kelelahan dengan tak sabar memasukkan buku, baju olahraga dan botol air minum secara sembarangan ke dalam ketika sesampai di rumah, saat Ibu mengecek dan melihat isi tasku yang berantakan, ia langsung marah dan membanting tasku ke lantai. Hal tersebut membuatku sedikit ketakutan dan seketika langsung meminta maaf sambil meneteskan air terlihat sangat jengkel melihat perilakuku yang tidak rapi. Namun ia merasa iba dan lekas memaafkanku. Ia memeluk tubuhku yang mungil dan segera membantuku menyusun kembali buku-buku itu sampai benar-benar rapi yang sesuai harapannya. Namun sungguh, kala itu aku benar-benar tidak tahu alasan kenapa Ibu begitu bersikap tegas mengenai kerapian menata bukanlah seorang juga tidak mengerti tentang fotografi dan cara mendesain sesuatu dengan baik. Ia hanya seorang wanita paruh baya lulusan SMP yang sehari-hari bekerja sebagai buruh tani. Ibu memiliki kebiasaan seperti menjahit dan membuat bunga-bunga tiruan dari barang yang sudah tidak terpakai. Dan kadang hal tersebut bisa mendatangkan beberapa peminat untuk membeli hasil pernah berpikir bahwa teman-teman di kelas mungkin tidak ada yang mendapat perlakuan yang sama tua mereka pasti bisa memaklumi keadaan jika anaknya ceroboh atau kurang peduli terhadap kerapian isi tas mereka. Jadi, ibuku jelas selalu berkata bahwa segala sesuatu yang tersusun dengan rapi akan terlihat indah untuk dipandang dan nyaman ketika memberikan kenyamanan, kita juga akan mendapatkan ketenangan. Dengan memahami dan menjalani bahwa hidup memang harus teratur akan membuat adanya keseimbangan. Maka dari itulah aku tidak pernah berani untuk menolak berbagai aturan yang Ibu terapkan kepadaku. Dan Ibu juga berhak untuk marah jika aku melanggar ketentuan yang telah ia ajarkan kepadaku.*Nah, demikianlah tadi contoh cerpen tentang pentingnya perilaku disiplin sejak dini, baik itu disiplin waktu, serta disiplin di kelas dan dengan tidak membuang-buang waktu kita sebenarnya sedang belajar untuk enggan melewatkan waktu yang berharga untuk hal yang semoga cerpen di atas bermanfaat dan menginspirasi
TAHUN2021-2022 1. CERPEN KARYA BU INAYATI HASAN, S.Pd Al ALIY( ALLAH MAHA TINGGI) Zahra sedang bermain di depan rumahnya, ketika Zahra bermain ia melihat seorang nenek sedang berjalan tertatih tatih menghampiri rumah Al temannya, terdengar sayup sayup nenk itu mengucap salam di rumah Al, lalu terlihat Al keluar dari rumahnya dan mengusir
Pendidikan dan moral adalah dua hal yang saling berkaitan. Pendidikan membentuk karakter dan moral seseorang, sehingga penting untuk memperkuat keduanya. Dalam cerpen, tema tentang pendidikan dan moral sering diangkat sebagai bagian dari pesan moral yang ingin disampaikan. Berikut adalah beberapa contoh cerpen tentang tema tersebut. 1. Kegiatan Belajar Mengajar yang Menyenangkan Cerpen ini menceritakan seorang guru yang pandai membuat kegiatan belajar mengajar menjadi menyenangkan bagi murid-muridnya. Dia mengajarkan pelajaran dengan cara yang kreatif dan interaktif, sehingga murid-muridnya lebih mudah memahami pelajaran. Selain itu, dia juga mengajarkan nilai-nilai moral kepada murid-muridnya, seperti kejujuran, kerja keras, dan saling menghargai. 2. Kesabaran dan Keteguhan dalam Mencapai Impian Cerpen ini menceritakan seorang siswa yang memiliki impian untuk menjadi seorang dokter. Namun, dia sering merasa putus asa karena pelajaran kedokteran yang sulit dan berat. Namun, dengan didampingi oleh seorang guru yang sabar dan tekun, siswa tersebut belajar untuk tidak mudah menyerah dan terus berjuang untuk mencapai impiannya. Cerita ini mengajarkan nilai-nilai moral tentang kesabaran dan keteguhan dalam menghadapi rintangan. 3. Pentingnya Mempelajari Sejarah dan Budaya Cerpen ini menceritakan seorang guru yang mengajarkan pelajaran sejarah dan budaya kepada murid-muridnya. Dia memperkenalkan berbagai macam budaya dan tradisi, serta nilai-nilai yang terkandung di dalamnya. Melalui pelajaran tersebut, murid-muridnya belajar untuk menghargai keanekaragaman budaya dan sejarah yang ada di Indonesia. Cerita ini mengajarkan nilai-nilai moral tentang pentingnya mempelajari sejarah dan budaya. 4. Kejujuran dan Kepedulian Terhadap Lingkungan Cerpen ini menceritakan seorang siswa yang menemukan sampah plastik yang dibuang sembarangan di lingkungan sekolah. Dia memutuskan untuk mengumpulkan sampah tersebut dan membuangnya dengan benar. Melalui tindakan kecil tersebut, siswa tersebut mengajarkan nilai-nilai moral tentang kejujuran dan kepedulian terhadap lingkungan. 5. Menghargai Perbedaan dan Toleransi Antar Agama Cerpen ini menceritakan seorang siswa yang berasal dari keluarga yang taat beragama. Dia berteman dengan seorang teman sekelas yang beragama berbeda dengannya. Meskipun ada perbedaan dalam keyakinan agama, mereka tetap saling menghargai dan belajar untuk toleransi. Cerita ini mengajarkan nilai-nilai moral tentang pentingnya menghargai perbedaan dan toleransi antar agama. 6. Keberanian dan Solidaritas dalam Mengatasi Masalah Cerpen ini menceritakan sekelompok siswa yang menghadapi masalah di sekolah mereka. Mereka memutuskan untuk bekerja sama dan mengatasi masalah tersebut dengan keberanian dan solidaritas. Melalui tindakan tersebut, mereka mengajarkan nilai-nilai moral tentang keberanian dan solidaritas dalam mengatasi masalah. 7. Menghargai Hak dan Kewajiban Siswa Cerpen ini menceritakan seorang guru yang memperkenalkan hak dan kewajiban siswa kepada murid-muridnya. Dia mengajarkan bahwa setiap siswa memiliki hak untuk mendapatkan pendidikan yang layak, namun juga memiliki kewajiban untuk belajar dengan sungguh-sungguh. Cerita ini mengajarkan nilai-nilai moral tentang pentingnya menghargai hak dan kewajiban siswa. 8. Menghargai Prestasi dan Kerja Keras Cerpen ini menceritakan seorang siswa yang rajin belajar dan berhasil meraih prestasi yang baik di sekolah. Namun, dia sering di-bully oleh teman-temannya karena dianggap sombong. Melalui tindakan positif dan kerja keras, siswa tersebut akhirnya berhasil membuktikan bahwa dia pantas meraih prestasi tersebut. Cerita ini mengajarkan nilai-nilai moral tentang pentingnya menghargai prestasi dan kerja keras. 9. Kesetiaan dan Persahabatan Cerpen ini menceritakan sekelompok siswa yang memiliki persahabatan yang kuat. Mereka saling membantu dan mendukung satu sama lain dalam keadaan suka maupun duka. Cerita ini mengajarkan nilai-nilai moral tentang kesetiaan dan persahabatan. 10. Menghargai Guru dan Orang Tua Cerpen ini menceritakan seorang siswa yang awalnya kurang menghargai guru dan orang tuanya. Namun, melalui pengalaman yang dia alami, dia belajar untuk menghargai guru dan orang tuanya yang selalu mendukungnya. Cerita ini mengajarkan nilai-nilai moral tentang pentingnya menghargai guru dan orang tua. Kesimpulan Cerpen tentang tema pendidikan dan moral mengandung pesan moral yang penting untuk disampaikan kepada masyarakat. Melalui cerita-cerita tersebut, pembaca dapat belajar tentang nilai-nilai moral yang penting dalam kehidupan, seperti kejujuran, kesabaran, keberanian, dan solidaritas. Oleh karena itu, cerpen tentang tema pendidikan dan moral sangat penting diangkat sebagai bahan bacaan untuk generasi muda. NUSANTARANEWSCO – Saat Anda memutuskan untuk menjadi seorang guru atau pendidik, maka sifat yang harus dimiliki adalah kesabaran. Kesabran merupakan kunci utama dan pertama ketika anda ingin menjadi guru yang profesional dan bisa diterima anak didik. Semua orang mengetahui tahu, jika dunia mengajar bakal dihadapkan dengan berbagai Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Assalamu'alaikum Wr. WbMembahas mengenai kesabaran seorang guru. Kesabaran merupakan suatu sikap yang ada pada diri seseorang yang mampu menahan dirinya agar tidak mudah melakukan tindakan yang salah. Kesabaran juga dapat diartikan sebagai ketelatenan seseorang dalam melakukan sesuatu. Bukan hanya itu kesabaran merupakan suatu sikap yang mampu menghadapi sesuatu yang sebenarnya sangat menjengkelkan hati seseorang. Sikap sabar ini perlu dimiliki oleh seorang guru. Mengapa demikian? Karena sebagai seorang guru kita harus sabar dalam menghadapi segala sesuatu yang terjadi di kehidupan sih kesabaran dari seorang guru itu? Ada beberapa aspek yang dapat dikategorikan sebagai kesabaran dari seorang guru. Yaitu seorang guru yg sabar menghadapi perkembangan dan pertumbuhan seorang siswa karena disini dari masing-masing siswa tingkat perkembangan dan pertumbuhannya itu tidak sama. Ada yang cepat dalam menangkap pelajaran dan ada juga yang lambat. Disini sikap sabar harus dimiliki oleh setiap guru. Bagaimana guru itu mampu mengatasi perbedaan daya tangkap guru harus sabar dalam mengajari siswa nya. Artinya guru ini harus sabar dalam memberikan pengetahuan pada siswa, karena terkadang ada siswa yang nakal atau tidak mau dikasih tau. Contohnya anak TK yang masih bersifat kekanak-kanakan. Nah ini bagaimana seorang guru itu harus sabar dalam memberikan pembelajaran pada siswanya. Maka dari itu kebanyakan guru TK bersifat sabar semua. Karena emang guru TK ini diuji kesabaran dalam membimbing anak didiknya yang masih masa peralihan atau masa masa awal masuk guru harus sabar dalam menghadapi karakteristik dari setiap anak didiknya. Dari anak didik yang satu dg yang lain itu berbeda-beda. Jadi, seorang guru harus mampu mengetahui karakteristik dari masing masing anak didiknya. Contohnya anak didik yang bersifat nakal, nah disini guru harus bisa mengendalikan emosinya agar tidak larut pada kemarahan yang mengakibatkan anak didiknya ketakutan. Bila anak didiknya itu nakal, maka hal yang harus dilakukan oleh seorang guru bukan memarahinya melainkan membimbingnya, menasihati dg sabarsupaya mau berubah ke jalan yang lebih baik lagi. Terkadang ada beberapa guru yang terbawa emosi dengan kenakalan anak didinya, sehingga ia lebih memilih untuk memarahinya daripada menasehati nya. Jika dilihat dari perkembangan sekarang siswa kebanyakan tidak suka dinasehati. Maka dari itu banyak guru-guru yang lebih memilih untuk mengerasi atau menghukum siswanya. Sebenernya hal itu bagus bagus saja. Cuman berilah hukuman yang setara, yang sesuai dengan perilakunya, yang tidak menyakiti siswanya. Akan tetapi alangkah baiknya jika guru itu mau mengajak bicara dulu siswa yang bermasalah tadi, kemudian menasehatinya pelan-pelan. Jika dengan hal itu masih belum bisa merubah sikapnya, barulah guru itu boleh memberikan. Hukuman sebagai bentuk ketika kita menjadi seorang guru sebaiknya tanamkan sikap sabar pada diri kita, karena seorang guruiti harus mempunyai sikap sabar. Sabar menghadapi tingkah laku anak didiknya, sabar dalam mengajari materinya, sabar dalam menghadapi ketidakpahaman siswanya, serta sabar dalam menghadapi apapun yang terjadi dalam diri anak didiknya.. Lihat Humaniora Selengkapnya Berikutadalah kisah yang menggambarkan kesabaran nabi Ayyub Nabi Ayyub menggambarkan sosok manusia paling sabar. Bahkan, bisa dikatakan bahwa beliau berada di puncak kesabaran. Allah Swt. telah memujinya dalam Al-Qur'an surat Sad ayat 44 yang berarti "Sesungguhnya kami dapat dia (Ayyub) seorang yang sabar. Dialah sebaik-baik hamba. P2qTBt.
  • 2csofhy5u2.pages.dev/5
  • 2csofhy5u2.pages.dev/397
  • 2csofhy5u2.pages.dev/378
  • 2csofhy5u2.pages.dev/109
  • 2csofhy5u2.pages.dev/358
  • 2csofhy5u2.pages.dev/393
  • 2csofhy5u2.pages.dev/236
  • 2csofhy5u2.pages.dev/193
  • cerpen tentang guru yang sabar