5. Kata Paras = Kata Wajah. Contoh kalimat untuk kata Paras: Paras sosok itu sangat memikat hingga orang-orang yang melihatnya lupa bahwa ia adalah makhluk halus. Contoh kalimat untuk kata Wajah: Wajahnya terus terbayang meski mata ini terpejam. 6.
Majas metafora mengungkapkan sesuatu secara langsung berupa analogi dengan menghilangkan kata, seperti layaknya, bagai (kan), dan sebagainya. Contohnya, Ayah adalah tulang punggung keluarga. Kata tulang punggung memiliki makna seseorang atau suatu hal yang menjadi satu-satunya harapan keluarga dalam berbagai hal termasuk ekonomi.Nah, kata itu adalah perwujudan kata sono dalam kalimat bahasa Jepang. 5. Koko (γγ) Kata βkokoβ (γγ) dalam bahasa Jepang adalah salah satu kata penunjuk tempat yang berfungsi untuk merujuk atau menunjukkan objek, lokasi, atau tempat yang berada dekat dengan pembicara. Kata ini berguna untuk menekankan lokasi yang secara fisik dekat
Berikut beberapa jenis konjungsi temporal, yaitu. 1. Konjungsi temporal sederajat. Konjungsi ini tidak dapat digunakan di awal kalimat dan umumnya digunakan pada kalimat majemuk setara. Konjungsi temporal sederajat di antaranya kemudian, sebelumnya, lalu, sesudahnya, selanjutnya. Contoh: Bersihkan luka pada kakimu, kemudian oleskan obat.
8. Penggunaan Kata-kata dengan Beban Emosional. Kata-kata atau frasa yang memiliki beban emosional dapat membantu menciptakan kalimat konotatif. Misalnya, βkematianβ memiliki makna denotatif, tetapi juga mengandung makna konotatif yang berkaitan dengan kesedihan dan kehilangan. 9. Penggunaan Irama dan Ritmee3ncG.